Syarat, Rukun dan Wajib Haji
Syarat wajib haji adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sehingga dia diwajibkan untuk melaksanakan haji, dan barang siapa yang tidak memenuhi salah satu dari syarat-syarat tersebut, maka dia belum wajib menunaikan haji. Adapun syarat wajib haji adalah sebagai berikut :
1. Islam
2. Berakal
3. Baligh
4. Merdeka
5. Mampu
B. Rukun Haji
Yang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, dan jika tidak dikerjakan hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut :
1. Ihram
Ihram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat.
2. Wukuf
Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
3. Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.
4. Sa'i
Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah.
5. Tahallul
Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i.
6. Tertib
Tertib, yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal.
Yang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, dan jika tidak dikerjakan hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut :
1. Ihram
Ihram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat.
2. Wukuf
Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
3. Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.
4. Sa'i
Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah.
5. Tahallul
Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i.
6. Tertib
Tertib, yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal.
C. Wajib Haji
Wajib Haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, jika salah satu dari wajib haji ini ditinggalkan, maka hajinya tetap sah, namun harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah :
1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram.
2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah, pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina).
3. Melontar Jumrah Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan cara melontarkan tujuh butir kerikil berturut-turut dengan mengangkat tangan pada setiap melempar kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar, Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke dalam jumrah jurang besar tempat jumrah.
4. Mabit di Mina, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).
5. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).
6. Tawaf Wada', yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.
7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat ihram.
Wajib Haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, jika salah satu dari wajib haji ini ditinggalkan, maka hajinya tetap sah, namun harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah :
1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram.
2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah, pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina).
3. Melontar Jumrah Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan cara melontarkan tujuh butir kerikil berturut-turut dengan mengangkat tangan pada setiap melempar kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar, Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke dalam jumrah jurang besar tempat jumrah.
4. Mabit di Mina, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).
5. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).
6. Tawaf Wada', yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.
7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat ihram.
PELAKSANAAN 3 JENIS HAJI
http://audiohaji.com/Manasik_Haji/
Haji Ifrad | ||
|
HAJI QIRAN | ||||||||||
|
Menggapai Haji Mabrur
Setiap orang sangat berkeinginan sekali untuk menginjakkan kaki di tanah haram. Setiap jiwa yang beriman sungguh merindukan melihat ka’bah di Makkah Al Mukarromah. Setiap insan yang beriman pun ingin menyempurnakan rukun Islam yang kelima, apalagi jika sudah memiliki kemampuan harta dan fisik. Ketika keinginan ini tercapai dan telah menempuh ibadah haji, seharusnya seseorang yang melakukannya menjadi lebih baik selepas itu. Namun tidak sedikit yang berhaji yang kondisinya sama saja atau bahkan imannya lebih “down” dari sebelumnya. Padahal sebaik-baik haji adalah haji yang mabrur. Balasan haji semacam itu adalah surga. Pasti semua pun menginginkan kenikmatan luar biasa tersebut. Apakah yang dimaksud haji mabrur? Berikut penjelasan sederhana yang moga bermanfaat.
Keutamaan di Balik Haji
Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Dalam hadits Ibnu ‘Umar yang lainnya disebutkan,
أَمَّا خُرُوجُكَ مِنْ بَيْتِكَ تَؤُمُّ الْبَيْتَ فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ وَطْأَةٍ تَطَأُهَا رَاحِلَتُكَ يَكْتُبُ اللَّهُ لَكَ بِهَا حَسَنَةً , وَيَمْحُو عَنْكَ بِهَا سَيِّئَةً , وَأَمَّا وُقُوفُكَ بِعَرَفَةَ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيُبَاهِي بِهِمُ الْمَلائِكَةَ , فَيَقُولُ:هَؤُلاءِ عِبَادِي جَاءُونِي شُعْثًا غُبْرًا مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ يَرْجُونَ رَحْمَتِي , وَيَخَافُونَ عَذَابِي , وَلَمْ يَرَوْنِي , فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْنِي؟فَلَوْ كَانَ عَلَيْكَ مِثْلُ رَمْلِ عَالِجٍ , أَوْ مِثْلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا , أَوْ مِثْلُ قَطْرِ السَّمَاءِ ذُنُوبًا غَسَلَ اللَّهُ عَنْكَ , وَأَمَّا رَمْيُكَ الْجِمَارَ فَإِنَّهُ مَذْخُورٌ لَكَ , وَأَمَّا حَلْقُكَ رَأْسَكَ , فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ شَعْرَةٍ تَسْقُطُ حَسَنَةٌ , فَإِذَا طُفْتَ بِالْبَيْتِ خَرَجْتَ مِنْ ذُنُوبِكَ كَيَوْمِ وَلَدَتْكَ أُمُّكَ.
“Adapun keluarmu dari rumah untuk berhaji ke Ka’bah maka setiap langkah hewan tungganganmu akan Allah catat sebagai satu kebaikan dan menghapus satu kesalahan. Sedangkan wukuf di Arafah maka pada saat itu Allah turun ke langit dunia lalu Allah bangga-banggakan orang-orang yang berwukuf di hadapan para malaikat.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Mereka adalah hamba-hambaKu yang datang dalam keadaan kusut berdebu dari segala penjuru dunia. Mereka mengharap kasih sayangKu, merasa takut dengan siksaKu padahal mereka belum pernah melihatKu. Bagaimana andai mereka pernah melihatKu?!
Andai engkau memiliki dosa sebanyak butir pasir di sebuah gundukan pasir atau sebanyak hari di dunia atau semisal tetes air hujan maka seluruhnya akan Allah bersihkan.
Lempar jumrohmu merupakan simpanan pahala. Ketika engkau menggundul kepalamu maka setiap helai rambut yang jatuh bernilai satu kebaikan. Jika engkau thawaf, mengelilingi Ka’bah maka engkau terbebas dari dosa-dosamu sebagaimana ketika kau terlahir dari rahim ibumu” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Kabir no 1339o. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam Shahihul Jaami’ no. 1360).
Haji Mabrur, Jihad yang Paling Afdhol
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1519)
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »
“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520)
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
““Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521).
Ibnu Hajar Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Haji disebut jihad karena di dalam amalan tersebut terdapat mujahadah (jihad) terhadap jiwa.”[1]
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Haji dan umroh termasuk jihad. Karena dalam amalan tersebut seseorang berjihad dengan harta, jiwa dan badan. Sebagaimana Abusy Sya’tsa’ berkata, ‘Aku telah memperhatikan pada amalan-amalan kebaikan. Dalam shalat, terdapat jihad dengan badan, tidak dengan harta. Begitu halnya pula dengan puasa. Sedangkan dalam haji, terdapat jihad dengan harta dan badan. Ini menunjukkan bahwa amalan haji lebih afdhol’.”[2]
Yang Dimaksud Haji Mabrur
Ibnu Kholawaih berkata, “Haji mabrur adalah haji yang maqbul (haji yang diterima).” Ulama yang lainnya mengatakan, “Haji mabrur adalah haji yang tidak tercampuri dengan dosa.” Pendapat ini dipilih oleh An Nawawi.[3]
Para pakar fiqh mengatakan bahwa yang dimaksud haji mabrur adalah haji yang tidak dikotori dengan kemaksiatan pada saat melaksanakan rangkaian manasiknya. Sedangkan Al Faro’ berpendapat bahwa haji mabrur adalah jika sepulang haji tidak lagi hobi bermaksiat. Dua pendapat ini disebutkan oleh Ibnul ‘Arabi.
Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, “Haji mabrur adalah jika sepulang haji menjadi orang yang zuhud dengan dunia dan merindukan akherat.”
Al Qurthubi rahimahullah menyimpulkan, “Haji mabrur adalah haji yang tidak dikotori oleh maksiat saat melaksanakan manasik dan tidak lagi gemar bermaksiat setelah pulang haji.”[4]
An Nawawi rahimahullah berkata, “Pendapat yang paling kuat dan yang paling terkenal, haji mabrur adalah haji yang tidak ternodai oleh dosa, diambil dari kata-kata birr yang bermakna ketaatan. Ada juga yang berpendapat bahwa haji mabrur adalah haji yang diterima. Di antara tanda diterimanya haji seseorang adalah adanya perubahan menuju yang lebih baik setelah pulang dari pergi haji dan tidak membiasakan diri melakukan berbagai maksiat. Ada pula yang mengatakan bahwa haji mabrur adalah haji yang tidak tercampuri unsur riya’. Ulama yang lain berpendapat bahwa haji mabrur adalah jika sepulang haji tidak lagi bermaksiat. Dua pendapat yang terakhir telah tercakup dalam pendapat-pendapat sebelumnya.”[5]
Jika telah dipahami apa yang dimaksudkan dengan haji mabrur, maka orang yang berhasil menggapai predikat tersebut akan mendapatkan keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawirahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.”[6]
Di antara bukti dari haji mabrur adalah gemar berbuat baik terhadap sesama. Dari Jabir, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang haji yang mabrur. Jawaban beliau,
إطعام الطعام و طيب الكلام
“Suka bersedekah dengan bentuk memberi makan dan memiliki tutar kata yang baik” (HR. Hakim no. 1778. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shahihul Jaami’ no. 2819).
Demikianlah kriteria haji mabrur. Kriteria penting pada haji mabrur adalah haji tersebut dilakukan dengan ikhlas dan bukan atas dasar riya’, hanya ingin mencari pujian, seperti ingin disebut “Pak Haji”. Ketika melakukan haji pun menempuh jalan yang benar, bukan dengan berbuat curang atau menggunakan harta yang haram, dan ketika melakukan manasik haji pun harus menjauhi maksiat, ini juga termasuk kriteria mabrur. Begitu pula disebut mabrur adalah sesudah menunaikan haji tidak hobi lagi berbuat maksiat dan berusaha menjadi yang lebih baik. Sehingga menjadi tanda tanya besar jika seseorang selepas haji malah masih memelihara maksiat yang dulu sering ia lakukan, seperti seringnya bolong shalat lima waktu, masih senang mengisap rokok atau malah masih senang berkumpul untuk berjudi. Jika demikian keadaannya, maka sungguh sia-sia haji yang ia lakukan. Biaya puluhan juta dan tenaga yang terkuras selama haji, jadi sia-sia belaka.
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari-Nya. Oleh karenanya, senantiasalah memohon kepada Allah agar kita yang telah berhaji dimudahkan untuk meraih predikat haji mabrur. Yang tentu saja ini butuh usaha, dengan senantiasa memohon pertolongan Allah agar tetap taat dan menjauhi maksiat. Semoga Allah menganugerahi kita haji yang mabrur. Amin Yaa Mujibas Saailin.
10 Dzulqo’dah 1431 H, Riyadh, Kingdom of Saudi Arabia
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id
[1] Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, Darul Ma’rifah, 1379, 3/382.
[2] Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, 1428 H, hal. 403.
[3] Lihat Fathul Bari, 3/382.
[5] Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, Dar Ihya’ At Turots, 1392, 9/118-119.
[6] Syarh Shahih Muslim, 9/119.
Dari artikel 'Menggapai Haji Mabrur — Muslim.Or.Id'
*********************************************
22 Panduan Komprehensif Pelaksanaan Haji Ifrad
PANDUAN : 1: PRA KEBERANGKATAN KE TANAH SUCI
- Mandi sunat ihram dan pakai pakaian ihram dengan lengkap dan sempurna.
- Jangan berniat haji dahulu kerana ia perlu dilakukan di Miqat.
- Periksa semua beg, bagasi dan segala barang keperluan yang akan dibawa.
- Pastikan tiada satu barangan pun yang tertinggal.
- Dirikan solat sunat musafir sebanyak 2 rakaat dengan khusyuk dan tawaddu’
- Baca doa sunat musafir secara individu atau berjemaah bersama isteri/suami.
- Bertaffakur dengan penuh keimanan dan ketaqwaan ketika azan di laungkan.
- Bermaafan dengan saudara mara dan sahabat handai yang melepaskan pergi.
- Aminkan doa musafir yang dibacakan oleh muazzin dengan khusyuk.
- Bertasbih dan berzikir bagi mendindingi diri daripada hasutan syaitan.
- Bertolak dari rumah ke Komplek Haji Kelana Jaya
- Pendaftaran masuk di Komplek Haji Kelana Jaya apabila diumumkan.
- Jalani proses penimbangan barangan atau bagasi
- Menerima passport dan boarding pas
- Menghadiri taklimat keberangkatan di dewan komplek
- Menaiki bas ke Lapangan Terbang Kuala Lumpur, Sepang.
- Menaiki pesawat menuju ke Jeddah .
- Mengikuti Penerbangan antara 8-9 jam ke Jeddah.
- Renungkan kebesaran dan keagungan Allah dalam penciptaan langit.
- Kagumi kekuasaan Allah yang mengizinkan pesawat terapung di angkasa.
- Tunaikan solat sama ada secara jama’ qasar atau menghormati waktu.
- Basahi bibir dengan zikir-zikir yang memuji-muji keagungan Allah.
- Terus berdoa agar Allah kurniakan keselamatan di sepanjang penerbangan.
- Berniat ‘haji’ sebaik tiba di Qarnul Manazil (1 jam penerbangan ke Jeddah )
- Jaga 13 pantang larang yang mula berkuatkuasa.
- Semarakkan penghayatan untuk menggarap haji yang terbaik dan berkualiti.
PANDUAN 2 : KETIBAAN DI LAPANGAN TERBANG KING ABDUL AZIZ JEDDAH
- Turun daripada pesawat dan pastikan tiada barangan yang tertinggal.
- Menjalani pemeriksaan dokumen perjalanan oleh pihak Imigresen Arab Saudi
- Mengutip bagasi di kaunter pengutipan
- Menjalani poses pemeriksaan Kastam dan Eksais Arab Saudi.
- Bergerak keluar dari balai ketibaan dan berkumpul di dataran terminal haji.
- Patuhi arahan daripada petugas haji masing-masing.
- Awasi setiap pergerakan dan jaga aurat diri masing-masing.
- Terus mematuhi segala pantang larang dalam berihram
- Tunggu di Terminal Haji. sebelum dibawa ke Makkah Al-Munawwarah.
- Bersolat, berehat dan bersarapan di Terminal Haji sebelum berangkat ke Makkah
- Terima stiker nama dan bilik hotel penginapan di Makkah.
- Bersabar dan bertenang menghadapi segala masalah dan cabaran yang datang.
PANDUAN 3: PERGERAKAN KE MAKKAH AL-MUKARRAMAH
- Naiki bas yang telah ditetapkan apabila diarahkan.
- Buat pengurusan diri yang sepatutnya kerana bas tiada berhenti untuk berehat.
- Patuhi setiap arahan dan hindari daripada tindakan bersendirian dan melulu.
- Pastikan mahram atau ahli keluarga ada bersama dalam bas.
- Perjalanan ke Makkah mengambil masa 45 – 60 minit tanpa berhenti.
- Teruskan menjaga aurat diri serta pantang larang dalam berihram.
- Ambil iktibar terhadap semua fenomena yang terpapar sepanjang perjalanan
- Baca doa ketika memasuki kota suci Makkah
- Lihat keunikan kota suci Makkah dengan perasaan terharu dan rendah hati.
PANDUAN 4: KETIBAAN DI MAKKAH-AL-MUKARAMAH
- Turun daripada bas. Pastikan tiada barangan tertinggal
- Berhati-hati untuk mengelakkan kecederaan yang sia-sia dan merugikan.
- Masuk ke dalam bilik yang telah ditetapkan.
- Berkenalan dan wujudkan ukhwah dan silaturrahim sesama rakan sebilik
- Kutip segala bagasi yang dihantarkan oleh petugas hotel di luar bilik.
- Laporkan segera jika terdapat beg yang hilang atau tersalah hantar.
- Susun beg-beg dengan rapi dan kemas dalam bilik masing-masing.
- Wujudkan kerjasama dan persefahaman bagi menjana keharmonian.
- Berehat ke dalam bilik penginapan masing-masing bagi memulihkan tenaga..
- Bersabar dan kekang segala keghairahan untuk segera ke Masjidil Haram
- Elakkan meneroka kota suci Makkah. bersendirian kerana dikhuatiri tersesat.
PANDUAN 5: MENYEMPURNAKAN TAWAF QUDUM
( Tawaf Selamat Datang )
( Tawaf Selamat Datang )
- Ambil wudhu’ dengan sempurna, tepat dan betul mengikut syariatnya.
- Sediakan diri serta minda untuk menyempurnakan setiap tuntutan tawaf.
- Turun ke lobi hotel. Pastikan mahram dan ahli keluarga ada bersama-sama.
- Hayati taklimat Tawaf Qudum yang disampaikan oleh para mutawif.
- Bergerak menuju ke Masjidil Haram bersama-sama dengan mutawif.
- Bawa bersama lencana pengenalan diri, buku panduan dan doa,
- Bawa juga kad nama hotel dan karung kasut bersama-sama.
- Buat pengecaman di sepanjang laluan antara hotel penginapan dan masjid.
- Sediakan minda sepenuhnya untuk menyempurnakan tawaf tersebut.
- Kosongkan hati daripada mengingati hal-hal keduniaan.
- Banyakkan talbiah dan zikir secara individu.
- Masuk ke dalam Masjidil Haram dengan hati serta semangat yang teruja.
- Lihat Baitullah dengan kekaguman, kerendahan hati dan kesenduan iktikad.
- Baca doa melihat Kaabah itu dengan khusyu’ dan tawaddu’
- Bergerak menuju ke penjuru Hajar Aswad bagi memulakan tawaf.
- Laksanakan tawaf tujuh keliling Baitullah dengan betul, tepat dan yakin..
- Panjatkan doa dengan khusyu’ di Multazam sebaik selesai tawaf 7 pusingan.
- Dirikan solat sunat tawaf di belakang Makam Ibrahim.
- Tidak perlu melakukan saie haji meskipun diharuskan berbuat demikian.
- Tangguhkan pelaksanaan saie haji selepas menyempurnakan tawaf ifadah.
PANDUAN 6: MENUNGGU HARI WUKUF
- Bergerak balik ke hotel penginapan setelah sempurna tawaf berkenaan.
- Kekalkan pakaian ihram dan jaga segala pantang larangnya.
- Boleh menukarkan kain ihram dengan kain pelikat yang tidak bercantum..
- Berehat atau tidur bagi memulihkan tenaga dan kepenatan bertawaf tadi..
- Jaga pantang larang ketika menggunakan selimut agar tidak menutup kepala.
- Terus beriktikaf, bersolat dan membaca Al-Quran dalam Masjidil Haram.
- Kunjungi Multazam, Hajar Aswad, Hijir Ismail dan Maqam Ibrahim.
- Tunaikan solat serta doa-doa umum dan khusus di tempat-tempat tersebut.
- Ikuti rombongan ke Padang Arafah, Mina dan Muzdalifah anjuran pakej.
- Laksanakan seberapa banyak amal-amal soleh.yang termampu.
- Hulurkan sedekah dan bantuan kepada pihak-pihak yang memerlukan.
- Amalkan sifat tolong menolong sesama jemaah yang tua, lemah dan uzur.
- Berikan bimbingan, nasehat dan kaunseling kepada yang memerlukannya..
- Kawal makan minum dan kesihatan diri agar sentiasa mantap dan perkasa.
- Hadiri dan hayati majlis taklimat pergerakan ke Arafah oleh petugas haji.
- Dapatkan segala maklumat tentang tatacara keberangkatan ke Arafah itu.
- Ambil peringatan nombor khemah dan tempat tidur di Arafah.
- Ambil ingatan nombor khemah dan tempat tidur selama di Mina kelak.
- Jaga kesihatan dan jangan dedahkan diri kepada cuaca sejuk atau panas.
- Minum air banyak-banyak serta ambil pemakanan yang berzat dan bersih.
- Tangguhkan sementara waktu tawaf sunat kerana keadaan teramat sesak.
- Rujuk pengumuman hari wukuf yang dipaparkan di papan kenyataan hotel.
- Sediakan pakaian dan sedikit bekalan makanan untuk dibawa ke Arafah.
PANDUAN 7 : KEBERANGKATAN KE PADANG ARAFAH
( 8 ZULHIJJAH – SELEPAS ASAR )
( 8 ZULHIJJAH – SELEPAS ASAR )
- Berangkat ke Padang Arafah apabila tiba detik dan ketikanya.
- Patuhi setiap arahan yang telah ditetapkan itu.
- Jangan bertindak mengikut hawa nafsu dan runtunan perasaan.
- Banyakkan bersabar dengan bertalbiah, berzikir, bertahmid dan beristighfar.
- Juruskan minda, emosi dan perasaan agar sentiasa semarak dan teruja.
- Hadapi segala rintangan dalam perjalanan dengan tenang dan sabar.
PANDUAN 8 : AKTIVITI DI PADANG ARAFAH
( MENUNGGU WAKTU WUKUF 8 – 9 ZULHIJJAH )
( MENUNGGU WAKTU WUKUF 8 – 9 ZULHIJJAH )
- Masuk ke dalam khemah yang telah ditetapkan mengikut abjad pada stiker.
- Duduk di tempat yang telah ditetapkan berdasarkan nombor pada stiker .
- Susun segala peralatan yang dibawa dengan kemas dan rapi.
- Wujudkan ukhwah dan persefahaman sesama jemaah.
- Bantu mahram serta ahli keluarga mencari khemah penempatan mereka.
- Kenalpasti penempatan mereka untuk komunikasi sepanjang berwukuf.
- Buat tinjauan singkat tentang prasarana yang terdapat di sekitar maktab.
- Ambil perhatian kedudukan bilik air, tandas dan bilik wudhu’,
- Kenalpasti juga kedudukan dapur, tempat makan , surau dan sebagainya.
- Tunaikan setiap solat fardhu sama ada secara individu atau berjemaah.
- Bersarapan mengikut cara atau kaedah yang ditentukan bila tiba waktunya.
- Isi setiap detik dan saat menunggu waktu wukuf itu dengan amal-amal soleh.
- Basahi bibir dengan talbiah, tasbih, tahmid dan takbir yang syahdu..
- Bertahlil dan berzikir munajat secara berjemaah atau secara individu.
- Banyakkan membaca Al-Quran, tafsiran dan terjemahannya.
- Elakkan perbuatan lagha yang melalaikan daripada mengingati Allah.
- Bangun di tengah malam Arafah itu untuk berqiamullail.
- Dirikan solat sunat tahajjud, tasbih, taubat , hajat dan witir.
- Pohon keampunan atas segala dosa, noda, salah dan khilaf.
- Pohonkan segala hajat dan pengharapan yang terdetik dalam fikiran.
- Tunaikan solat sunat dan fardhu subuh apabila tiba masanya.
- Hadiri kuliah subuh yang khusus membicarakan sejarah Arafah itu.
- Bersarapan pagi mengikut kaedah atau tatacara yang telah ditetapkan.
- Tunaikan solat sunat dhuha dan seterusnya hadiri kuliah dhuha.
- Bersarapan tengahari mengikut kaedah dan tatacara maktab masing-masing.
- Tunggu kehadiran waktu wukuf dengan bertalbiah secara beramai-ramai.
PANDUAN 9 : PENGISIAN WAKTU WUKUF
( SEBAIK TERGELINCIR MATAHARI 9 ZULHIJJAH )
( SEBAIK TERGELINCIR MATAHARI 9 ZULHIJJAH )
- Hayati azan zohor dan tanda bermulanya waktu wukuf yang dinanti itu.
- Hayati khutbah wukuf yang disampaikan oleh guru agama masing-masing. .
- Dirikan solat sunat kabliah zohor setelah selesai khutbah wukuf.
- Tunaikan pula solat fardhu zohor secara berjemaah.
- Terus bertalbiah dan berwirid dengan penuh syahdu dan sendu.
- Tunaikan solat sunat ba’diah zohor, membaca yasin, bertahlil dan berdoa.
- Keluar beramai-ramai untuk menikmati panorama padang Arafah.
- Raikan waktu wukuf tersebut dengan rasa penuh kesyukuran.dan keinsafan
- Syukuri gelaran haji dan hajah yang telah dianugerahi Allah SWT itu.
- Tunaikan pula solat sunat dan fardhu Asar apabila masuk waktunya.
- Teruskan talbiah, wirid dan zikir tanpa rasa jemu dan bosan.
- Sempurnakan minum petang masing-masing dengan tenang .
- Tunaikan solat sunat-sunat dan fardhu Maghrib bila tiba waktunya.
- Teruskan amalan bertalbiah, berzikir, berwirid atau membaca Al-Quran.
- Sempurnakan makan malam masing-masing dengan tenang dan tertib.
- Tunaikan solat sunat dan fardhu Isyak apabila tiba waktunya.
- Kemaskan segala barangan dan bersiap sedia untuk berangkat ke Muzdalifah.
- Tunggu pengumuman tentang masa dan giliran keberangkatan.
- Cari tempat berehat yang sesuai sekiranya khemah-khemah telah diturunkan
PANDUAN 10 : PERGERAKAN KE MUZDALIFAH DAN MINA
- Naik ke dalam bas yang telah ditetapkan sahaja dan patuhi setiap arahan.
- Turun apabila bas berhenti di mana-mana kawasan di Muzdalifah.
- Kutip 7 butir anak batu untuk lontaran Jamratul Aqabah 10 Zulhijjah.
- Panjatkan doa khusus ketika berada di bumi Muzdalifah.
- Naik semula ke atas bas bila dikehendaki oleh pemandu dan petugas haji.
- Pastikan mahram serta ahli keluarga ada bersama dalam bas tersebut.
- Teruskan bertalbiah dan berzikir sepanjang perjalanan menuju ke Mina.
- Bertenang dan bersabar kerana perjalanan menuju ke Mina amat sesak.
- Berjalan kaki ke khemah penempatan apabila turun daripada bas.
- Pastikan tiada suatu barangan pun yang tertinggal dalam bas.
- Bantu mahram dan ahli keluarga mencari khemah penempatan mereka..
PANDUAN 11 : AKTIVITI PENGISIAN DI MINA
( 10 ZULHIJJAH )
( 10 ZULHIJJAH )
- Masuk ke dalam khemah yang telah ditetapkan.
- Buat penyesuaian diri dengan keadaan yang sempit dan bersesak-sesak itu.
- Susun beg-beg dan peralatan masing-masing dengan kemas dan rapi.
- Wujudkan persefahaman sesama jemaah dengan semangat ukhwah.
- Makan dan minum mengikut ketetapan dan ketentuannya.
- Bergerak ke Jamrah secara berkumpulan bersama petugas haji.
- Melontar Jamratul Aqabah 10 Zulhijjah dengan tepat dan betul.
- Bertahallul awal setelah sempurna lontaran Jamratul Aqabah.
- Gunting beberapa helai rambut sebagai syarat sah tahallul berkenaan.
- Tidak dibenarkan sama sekali bercukur di jamrah bagi jemaah lelaki.
- Berkumpul semula untuk balik ke khemah penempatan masing-masing.
- Patuhi panduan, arahan dan bimbingan para petugas haji masing-masing.
- Jangan gelabah sekiranya tersesat atau terpisah daripada kumpulan.
- Tunggu di jamrah hingga datang pasukan penyelamat dan bantuan
- Masuk semula ke dalam khemah untuk berehat.
- Jangan terus mandi kerana dikhuatiri memudharatkan kesihatan diri.
- Para jemaah boleh menukar ihram kepada pakaian biasa yang berjahit.
- Terus pelihara 3 lagi pantang larang berihram yang masih berkuat kuasa.
- Laksanakan aturcara pentadbiran mengikut kesesuaian diri.
PANDUAN 12 : PENGISIAN DI MINA
( HARI-HARI TASYRIK- 11, 12 & 13 ZULHIJJAH )
( HARI-HARI TASYRIK- 11, 12 & 13 ZULHIJJAH )
- Makan dan minum apabila tiba waktu dan ketikanya.
- Kutip 21 anak-anak batu bagi lontaran jamrah pada hari-hari tasyrik.
- Teruskan bersolat, berzikir dan bertakbir secara berjemaah.
- Kukuh semangat ukhwah dan silaturrahim sesama jemaah haji.
- Wujudkan suasana bertukar fikiran, pendapat dan ilmu pengetahuan.
- Elakkan perbuatan lagha yang tidak diredhai Allah SWT.
- Laksanakan tuntutan melontar jamrah dengan yakin, tepat dan betul.
- Jemaah uzur boleh mewakilkan dan menghimpunkan lontaran..
- Rujuk guru agama bagi khidmat nasehat untuk tujuan tersebut.
- Patuhi syariat dan syarat jika ingin melakukan nafar awal.
- Boleh membeli belah di sekitar khemah penempatan masing-masing.
- Buat lontaran 13 Zulhijjah mengikut aturcara maktab masing-masing
- Balik semula ke perkhemahan setelah selesai melontar 13 Zulhijjah.
- Kemaskan semua barangan dan tunggu arahan selanjutnya.
- Teruskan aktiviti bertakbir, bertasbih, bertahmid dan berzikir.
PANDUAN 13 : KEBERANGKATAN BALIK SEMULA KE MAKKAH
- Naik ke dalam bas yang ditetapkan bersama mahram dan keluarga.
- Pastikan tiada suatu pun barangan yang tertinggal.
- Lihat dan renungi bumi Mina dengan pandangan yang sedih dan sayu.
- Semai keazaman untuk datang lagi dalam musim haji atau umrah.
- Masuk semula ke dalam bilik masing-masing setiba di Makkah.
- Jangan tergesa-gesa pergi ke Masjidil Haram untuk tawaf dan saie.
- Berehat bagi memulihkan semula keletihan yang dialami.
PANDUAN 14 : AKTIVITI DI MAKKAH SELEPAS WUKUF
- Sempurnakan tawaf ifadah dan saie haji masing-masing .
- Tidak perlu memakai ihram kerana telah bertahallul awal
- Ikut masa serta suasana yang sesuai dan jangan tergopoh gapah.
- Baki 3 pantang larang ihram terungkai sebaik selesai tawaf dan saie.
- Teruskan ibadah ritual fardhu dan sunat dalam Masjidil Haram.
- Kekalkan keistiqamahan semangat beribadah masing-masing.
- Tunaikan umrah sunat seberapa kerap yang termampu
- Teruskan membeli cenderamata dan cenderahati.
- Mantapkan dan luaskan lagi silaturrahim sesama jemaah.
- Ikut rombongan ziarah yang telah diaturkan oleh agensi haji
- Hadiri taklimat keberangkatan ke Madinah daripada petugas haji.
- Dapatkan maklumat nama hotel dan nombor bilik di Madinah kelak.
- Kemaskan segala barangan untuk dibawa ke Madinah Al-Munawarah.
- Label setiap barangan dengan nombor hotel dan bilik di Madinah.
- Ikat semua barangan dengan kuat dan kejab bagi mengelakkan pecah.
- Turunkan segala barangan di lobi hotel berdasarkan nombor bas.
- Sempurnakan tawaf wida’ atau tawaf perpisahan dengan Baitullah..
- Balik semula ke hotel dan ambil beg bimbit bawaan tangan,
- Terus naik ke dalam bas yang sedia menunggu.
- Hentikan aktiviti membeli belah atau berehat setelah bertawaf wida’
PANDUAN 15 : PERGERAKAN KE MADINAH AL-MUNAWWARAH
- Naiki bas yang telah ditetapkan seperti maklumat pada stiker pengenalan diri.
- Bawa beg bimbit masing-masing ke dalam bas.
- Jangan bimbangkan beg besar dan bagasi kerana ia diuruskan oleh petugas hotel.
- Dengar dan patuhi maklumat dan arahan petugas haji masing-masing.
- Lihat kota suci Makkah dengan pandangan yang sedih dan sayu.
- Semat keazaman untuk datang lagi dalam musim haji dan umrah.
- Berehat di pertengahan jalan untuk bersarapan atau bersolat.
- Naik semula ke dalam bas untuk meneruskan perjalanan.
- Pastikan mahram atau ahli keluarga ada bersama.
- Proses pemeriksaan di pos kawalan kemasukan jemaah di Al-Hijrah
- Baca doa ketika memasuki kota suci Madinah
PANDUAN 16 : KETIBAAN DI MADINAH-AL-MUNAWWARAH
- Turun daripada bas dan pastikan tiada suatu barangan pun yang tertinggal
- Masuk dan berehat ke dalam bilik penginapan masing-masing.
- Beg-beg besar akan dihantar oleh para petugas hotel ke lobi hotel
- Kutip beg dan bagasi masing-masing dan bawa masuk ke dalam bilik.
- Susun beg-beg tersebut dengan kemas dan rapi supaya tidak berserabut.
- Bersabar dan elakkan meneroka kota suci Madinah. secara bersendirian.
- Bersihkan diri dan pakai pakaian paling bersih untuk mengadap Rasulullah
- Berkumpul di lobi hotel untuk pergi ke Masjid Nabawi kali pertama.
- Hayati taklimat dan penerangan muzawir yang akan memimpin para jemaah.
- Bergerak ke Masjid Nabawi dalam kumpulan.
- Buat pengecaman jalan dan lorong untuk kemudahan berulang alik ke masjid.
- Bersolat dalam satu kelompok bagi mengelakkan supaya tidak terpisah.
- Balik bersama-sama ke hotel penginapan setelah selesai solat berjemaah.
PANDUAN 17 : AKTIVITI-AKTIVITI 8 – 9 HARI DI MADINAH:
- Ziarah makam Rasulullah, perkuburan Al- Baqie’ dan Ar- Raudhah
- Solat 40 waktu berjemaah dalam Masjid Nabawi,
- Ziarah masjid-masjid Jumaat, Quba’, Qiblatain, Jabal Uhud dan Makam Syuhada’.
- Membeli tamar ,cenderamata.dan cenderahati di sekitar kota suci Madinah.
- Beriktikaf, bermunajat, bersolat dan membaca Al-Quran.dalam Masjid Nabawi.
PANDUAN 18 : PERSEDIAAN BALIK KE TANAH AIR
( Penerbangan Terus Dari Lapangan Terbang Madinah )
( Penerbangan Terus Dari Lapangan Terbang Madinah )
- Kemaskan semua barangan yang akan dibawa balik ke tanah air.
- Ikat beg-beg dan kotak-kotak dengan kemas dan rapi.
- Pastikan berat semua barangan milik individu tidak melebihi 30 kilogram
- Pastikan juga berat beg galas bawaan tangan tidak melebihi 5 kilogram.
- Air zam-zam tidak perlu dibawa kerana akan diserahkan di KLIA kelak.
- Tuliskan lebel atau tanda nama pada setiap beg atau kotak barangan.
- Beri penanda khusus seperti riben atau roset supaya mudah dicam atau dikenali.
- Sediakan wang secukupkan untuk membayar denda barang melebihi had.
- Semak tarikh dan masa keberangkatan balik masing-masing.
- Rujuk papan kenyataan maktab bagi mendapatkan maklumat yang tepat.
- Sempurnakan ziarah wida’ Rasulullah dengan khusyu’ dan tawaddu’.
- Lampiaskan doa wida’ dengan sepenuh penghayatan dan keinsafan.
- Semai keazaman untuk datang lagi menziarahi baginda dan beribadah
- Turunkan barang ke lobi hotel penginapan apabila diminta berbuat demikian.
- Proses penimbangan barang akan dilakukan di ruang legar hotel.
- Bawa dan kemukakan passport dan barangan untuk proses penimbangan.
- Proses penimbangan boleh dilakukan secara berkelompok atau individu.
- Susun beg yang telah ditimbang di kawasan yang bertanda khas di lobi hotel
- Naik ke dalam bas yang telah diperuntukkan. Pastikan mahram ada bersama.
- Hayati taklimat akhir yang bakal diberikan oleh petugas Haji.
- Renungi Masjid Nabawi dan kota suci Madinah dengan sedih dan terharu.
- Jalani proses saringan barangan dan pemeriksaan keselamatan di lapangan terbang.
- Tunggu dalam balai berlepas sehingga diberitahu untuk menaiki pesawat.
- Selamat berangkat balik dengan iringan doa dan harapan kepada Allah SWT.
PANDUAN 19 : AKTIVITI -AKTIVITI DALAM PENERBANGAN BALIK KE TANAH AIR
- Duduk ditempat duduk masing-masing.
- Berbincang sesama jemaah sekiranya memerlukan pertukaran tempat.
- Pasang tali pinggang keselamatan dengan kemas dan rapi.
- Teliti arahan dan panduan keselamatan dalam pesawat oleh anak kapal.
- Baca doa menaiki pesawat secara individu atau mengikut pegawai petugas.
- Sentiasa basahi bibir dengan selawat, tasbih, tahmid dan takbir.
- Tunaikan waktu solat secara jama’ qasar atau menghormati waktu.
- Renungi kebesaran dan keagungan Allah SWT dan misteri angkasa raya.
- Sentiasa berdoa agar perjalanan balik sentiasa dalam Rahmat Allah SWT.
- Berdoa agar Allah selamat mengembalikan kita ke pangkuan keluarga.
PANDUAN 20 : TATACARA KETIBAAN DI K.L.I.A, SUBANG
- Lampiaskan rasa syukur sebaik pesawat mencecah dada bumi tanah air.
- Duduk di tempat masing-masing sehingga pesawat berhenti sepenuhnya.
- Turunkan segala barangan yang disimpan di petak barangan pesawat.
- Berhati-hati ketika menurunkan barangan tersebut. Elakkan kecederaan.
- Berikan bantuan kepada jemaah yang uzur, lemah dan kurang upaya.
- Bergerak keluar daripada pesawat dengan teratur dan tenang.
- Pastikan tiada satu pun barangan yang tertinggal.
- Kekang keghairahan untuk segera bertemu anak pihak dan saudara mara.
- Bergerak menuju ke kaunter imigresen dan pusat pengutipan bagasi.
- Naik “ aerotrain’ ke bangunan induk Lapangan Terbang Kuala Lumpur.
- Sentiasa utamakan keselamatan bagi mengelakkan kecederaan yang sia-sia.
- Serahkan passport haji masing-masing kepada pihak berkuasa imigresen.
- Terima semula passport haji yang telah dicop dan disahkan oleh pihak imigresen itu..
- Bergerak pula ke pusat pengagihan barangan dan bagasi.
- Tunggu kemunculan bagasi masing-masing dengan tenang dan sabar.
- Elakkan daripada berebut-rebut dan kelam kabut ketika berurusan.
- Masukkan semua barang-barang yang telah dikutip itu ke atas troli.
- Berikan bantuan dan kerjasama kepada ahli keluarga dan jemaah lain.
- Kemukakan boarding pass masing-masing untuk menuntut air zam-zam.
- Laporkan ke pihak penerbangan sekiranya ada kes kehilangan bagasi
PANDUAN 21 : TATACARA KELUAR KE BALAI KETIBAAN
- Bergerak keluar sekiranya destinasi terakhir anda ialah di KLIA.
- Bergerak ke bahagian penyambungan jika destinasi anda di luar KLIA.
- Wakil Bahrulmazi akan membantu menguruskan penerbangan sambungan anda
- Jemaah penyambungan yang melebihi 6 jam akan dibawa ke Kelana Jaya.
- Berhenti di kaunter pemeriksaan kastam jika dikehendaki berbuat demikian.
- Terus keluar ke balai ketibaan dengan tertib, tenang dan teratur.
- Tolak troli masing-masing dengan tenang selaras dengan status tetamu Allah.
- Patuhi arahan dan kawalan pasukan keselamatan lapangan terbang.
PANDUAN 22 : PERTEMUAN SEMULA DENGAN SANAK SAUDARA DAN KAUM KELUARGA
- Selamat bertemu sanak saudara dan sahabat handai tercinta
- Perlihatkan muka yang ceria dan perasaan gembira yang penuh kesyukuran
- Doakan kesejahteraan mereka kerana doa jemaah haji amat makbul.
- Ceritakan perkara yang baik-baik sahaja untuk menjaga nama baik kota suci Makkah..
- Singgah di masjid yang berhampiran sebelum sampai ke rumah.
- Tunaikan solat fardu ( jama’ qasar ) yang belum disempurnakan lagi.
- Dirikan solat sunat syukur 2 rakaat bagi menyatakan rasa syukur.
Sujud syukur bagi melampiaskan rasa syukur terhadap anugerah Allah. - Adakan majlis kesyukuran dan silaturrahim haji.
*********************************************